Thursday 14 March 2013
Ngentot Maisya
Namaku Indra, mahasiswa Semester 5 Universitas Pelita Harapan (UPH). Aku
kost tak jauh dari UPH. Karena keluargaku bukan tergolong orang kaya,
aku harus bekerja untuk meringankan beban kuliahku. Untung aku punya
sedikit keahlian dalam hal utak-atik hardware komputer sehingga aku
diterima bekerja di sebuah toko komputer sebagai teknisi.
Suatu
hari temanku Hendra datang bersama pacarnya ke toko tempatku bekerja
sambil membawa komputer yang butuh diservis. Aku dikenalkan dengan
pacarnya yang cantik, nama cewek itu Maisya Natalia, mahasiswi UPH
semester 3. Kulitnya putih mulus, bodynya langsing, muka tidak
berjerawat, dan toketnya kurang lebih ukuran 36. Aku memang pernah
melihat foto Maisya Natalia
di dompet Hendra, tapi tak kusangka orangnya sangat menggairahkan. Aku
iri juga kenapa si Hendra bisa dapat cewek secantik ini padahal wajahnya
sih pas-pasan.
Hendra bilang itu komputer milik pacarnya. Aku
pun bilang padanya tidak usah diservis di sini, nanti dikenakan biaya
oleh toko. Lebih baik bawa saja ke kost aku nanti aku service sendiri
agar bebas biaya.Hendra pun setuju dan berterima kasih padaku. Malamnya
saat aku selesai bekerja dia menjemputku dengan mobil Maisya dan
mengantarku pulang ke kost, sekalian membawa komputer Maisya yang harus
diservice.
Ketika mereka pamit pulang, aku tak dapat menahan diri
untuk memandangi dan mengagumi body Maisya yang aduhai, membuatku ingin
menikmati tubuhnya. Kulihat Maisya pun sempat melirik padaku sambil
senyum-senyum. Malam itu saat aku memperbaiki komputer Maisya, bayangan
Hendra sedang menyetubuhi Maisya terus melintas di pikiranku. Terbayang
bagaimana Maisya mendesah-desah keenakan saat Hendra menggenjotnya.
Ternyata
komputer Maisya hanya mengalami kerusakan kecil saja. Memorinya rusak.
Setelah kupasang memori yang kuambil dari komputerku, komputer Maisya
pun bisa dipakai lagi, meskipun memang agak lebih lambat.
Iseng-iseng
aku membuka isi komputer Maisya, siapa tahu ada foto dia lagi telanjang
hehehehe... Kutelusuri semua file di komputernya, ternyata tidak ada.
Karena kecewa, aku pun iseng menonton koleksi film Maisya yang disimpan
di komputernya. Satu persatu kuputar filmnya, tak ada yang menarik.
Tiba-tiba aku melihat folder yang disembunyikan. Ketika kubuka ternyata
isinya film juga. Penasaran aku pun memutarnya dan langsung terkejut.
Rupanya Maisya menyimpan banyak film p0rno berbau kekerasan. Aku
langsung berpikir, apakah itu koleksi Maisya, atau si Hendra yang
menaruhnya di situ.
Besoknya aku terbangun ketika mendengar pintu
kamarku diketuk. Ternyata itu Maisya. Aku lihat dia cuma datang
sendiri. Ketika kutanya mana si Hendra, dengan agak kesal dia menjawab
"di neraka". Tampaknya mereka lagi berantem, maka aku pun tak bertanya
lagi. Sambil ngopi aku jelaskan padanya bahwa dia harus membeli memori
baru untuk komputernya. Kuhidupkan komputernya untuk menunjukkan bahwa
telah selesai direparasi. Saat dia lagi asik melihat-lihat komputernya,
aku memandangnya dari belakang. Baju tank topnya yang pendek terangkat
ke atas saat dia menunduk dan celana jeansnya tertarik ke bawah karena
ia duduk bersila di lantai. Aku dapat melihat kulit punggungnya yang
putih mulus dan celana dalamnya yang berwarna putih. Kontolku langsung
mengeras. Ingin rasanya aku menerkam tubuhnya dari belakang tapi untung
pikiranku masih dapat kukuasai.
Aku pun teringat dengan film-film yang disimpan di komputernya.
"Maisya, kamu hobi koleksi film ya?" tanyaku padanya.
"Iya, aku sering nonton kalau lagi bete" jawabnya.
Hmm... aku mengangguk.
"Film
yang lain kok di-hidden gitu?" tanyaku memancing soal film p0rno yang
disembunyikan di komputernya. Maisya agak kaget dengan pertanyaan itu,
tapi dia bisa menjawab dengan tenang.
"Oooh.. yang itu cuman buat refreshing saja" katanya sambil tertawa.
"Hendra ga marah kamu simpan film gituan" tanyaku.
"Ah.. dia ga tau" kata Maisya. "Sudah ah, jangan bicara soal dia lagi" lanjut Maisya dengan ketus.
Aku
merasa tak enak karena membuatnya kesal. Kami pun terdiam sesaat, dia
menghadap komputer dan aku menghabiskan kopiku. Karena suasana jadi tak
enak, akhirnya aku pun mengingatkan dia untuk membeli memori baru agar
komputernya bisa langsung dibawa pulang.
"Ok deh, kita pergi sama-sama dengan mobilku" katanya.
"Bentar, aku mandi dulu" kataku sambil berlalu ke kamar mandi.
"Eh,
ga usah. Nanti saja" katanya membatalkan niatku untuk mandi. Wah,
ada-ada saja ni cewek, masa orang mo ke toko ga mandi. Tapi tak apalah,
aku juga memang kadang-kadang malas mandi.
Maisya ingin
komputernya langsung dibawa saja, supaya setelah membeli memori baru,
aku bisa memasangnya kembali di rumahnya. Aku pun setuju-setuju saja.
Komputer Maisya kumasukkan ke mobilnya.
Setelah membeli memori,
kami pun langsung menuju ke rumah Maisya. Eh, tak kusangka ternyata dia
kost juga. Aneh juga, padahal dia kan orang sini. Ada rumah kok malah
kost.
"Kok kamu kost juga? Bukannya kamu punya rumah?" tanyaku heran.
"Di rumah bosan sendiri. Makanya aku sewa kost buat kumpul-kumpul sama teman-teman" jawabnya.
Setelah
masuk ke dalam kamarnya, aku kaget dengan keadakan dalam kamarnya,
dalam hati aku bilang ini mah bukan kost, tapi kamar tidur pengantin
baru, rapi, bersih, dan luas lagi. Dan spring bed berukuran king size
yang sangat empuk sekali, rasa nya pingin tidur kalo berada di atas
spring bed nya. Rupanya salah satu pintu lemarinya adalah kamar mandi
loh…..
Setelah selesai memasang komputer Maisya, aku pamitan
untuk pulang juga, tetapi Maisya tidak mengizinkannya, malah dengan
berbisik dia bilang “Indra aku pingin ngentot sekarang, lu mau kan ? “
mendengar perkataan itu hati aku langsung deg degan, rasanya pingin juga
sih, tapi mana ada cewek yang baru aja kita kenal langsung ngajak
gituan! Apalagi dia kan pacar teman aku. Tapi aku berpikir juga, ada
kesempatan ngentot cewek cantik kenapa tidak dimanfaatkan. Tanpa sadar
Maisya langsung menarik tangan aku menuju ke kasurnya
Dengan
suara yang manja, Maisya bilang “Indra aku mandi dulu ya ….. “ dan aku
menganggukkan kepala sambil berbaring di spring bed itu, tidak lama
kemudian, aku aku pun ketiduran. Tiba-tiba aku mendengar "Indra...
dra... bangun... aku sudah tak tahan lagi nih...". Aku tak tahu kapan
Maisya keluar dari kamar mandi. Tubuhnya yang mulus tak ditutupi sehelai
benang pun. Kontolku langsung berdiri tegang.
“Mandi dulu ya dra, kamu kan ga sempat mandi tadi".
Aku
sudah tak tahu mau bilang apa, hatiku berdebar. Aku turuti saja apa
yang dia bilang. Dalam kamar mandi aku memandang kaca, tiba-tiba pintu
kamar mandi terbuka, Maisya masuk dengan membawakan handuk dan bilang “
aku mandiin ya, mau kan…. “ Maisya langsung membuka kancing bajuku satu
persatu, dan aku hanya tercengang melihat kelakuan Maisya, terakhir,
Maisya membuka tali pinggang aku dan resleting aku dan menurunkan celana
jeans yang aku pakai. “ waw……. Kontol lu udah bangun dari tadi ya… kok
gak beritahu aku ???? “ kata Maisya. "Udah mandi dulu, entar aku baru
kenalan ama kontol lu ya………"
Selesai mandi, Maisya mengeringkan
badan aku dengan handuk yang dia bawa tadi, lalu mengajak aku ke spring
bednya, kemudian Maisya jongkok di depanku dan berkata “ Indra, aku mau
kenalan ama kontol lu boleh gak ? aku menganggukan kepala aja, tiba2
tangan kiri Maisya yang dingin memegang zakarku dengan lembut, sedangkan
tangan kanannya mengocok pelan batang aku, rasaya enakkkkk sekali.
“kontol lu besar dan panjang juga ya ndra" tiba2 Maisya langsung
memasukkan kontol aku kedalam mulutnya, hangat rasanya mulut Maisya,
dengan rakus Maisya mengulum kontolku, aku juga membalas dengan meremas2
teteknya yang masih padat berisi.
“ ah…….. Maisya, terussss Maisya enak……….. “
Aku
menahan kepala Maisya dan menarik badanya keatas tubuhku, sehingga
toket Maisya dapat kuhisap, segera mulutku menjilati putingnya, Kumulai
dengan menjilati dari pangkal payudara, memutar perlahan, mendekai
putingnya, tapi tidak sampai keputing segera aku turun lagi memutar
toket yang sebelahnya, memutar pangkal payudara sampai mendekati
pentilnya.
Kulihat dia makin belinmgsatan. “ Indra …….Indra essshhhhhhh….”
Kepalakupun
ditariknya mendekap toketnya, segera kujilati pentil, dengan cara
memutar sekeliling pentilnya , sekali-kali kujilat ujung pentilnya, “
Indra…..Indra….terusin Indra , Maisya ngak tahan Indra”
Segera kukulum semua pentilnya dan sambil kusedot-sedot.” Ah…Ahhhhh….Ahhhhh Indra…. Enak Indra”
Sambil
menyusu tanganku turun kebawah dan mengules ules memeknya yang udah
basah itu, dan jariku memainkan itilnya yang udah mengeras itu.
Sambil
tersenyum” Indra, masukin kontol mu Indra ….” “ Sambil kujilati
toketnya, tangan dia kembali mengocok kontolku, aku jadi semakin
bernafsu, “ ah…. Ah…. Terusin Maisya…. Ah………. “
“ Indra…..Indra…..Auchhhhhhhh….Auchhhhhhhh”
Dia
makin mendesah setiap memeknya ku tusuk dengan jari2 ku. Kubentangkan
kedua kakinya lebar-lebar, sehingga terlihat pemandangan yang begitu
indah. Memeknya yang berwarna cokelat muda, sekelilingnya terlihat
rambut-rambut pendek yang rapi mengelilingi memeknya. Pelan kujilati
bagian atas dekat memeknya, kemudian memutar kesela paha dan memeknya,
kemudian turun lagi mendekati lubang anusnya, kemudian naik lagi
mengeliling memeknya dan jariku kumasukan lagi dan mengorek dalam
memeknya nya. “ Auuuuu……Au…….Indra….Auch……eshhhhhhhhhh”
Indra…..Indrakkkk”
Perlahan mulut turun menjilati bibir memeknya
yang sengaja kubuka lebar, sehingga terlihat lubang memeknya yang
berwana merah, dan basah sekali. Saya segera menjilati bibir memek
kanannya, terus pindah kekirinya, dan terus memutar bibir memek yang
sudah berdenyut-denyut. “ fuck me Indra…..auh…… auh……..”
“ Kenapa Maisya ? Enak ya ? “ “ Ampun Indra saya belum pernah ngerasain yang begini Indra “
Segera
kukulum semua bibir memeknya kukulum dengan rakus sambil ku hisap
.Slrupppp terdengar bunyi memeknya yang sudah basah dan saya yakin
Maisya sudah keluar beberapa kali. Bibir memeknya kukulum sambil memutar
kuhisap semua memeknya.” Auuuuuu…………Au……Ekkkkkkkk…”
“Indra….Indra….Maisya rupanya mau keluar lagi”
Segera kubuka
bibir memeknya, dan terlihat lubang memeknya yang merah dan lubang yang
kecil, segera ujung lidahku kumasukkan kedalam lubang memeknya dan ku
korek-korek dengan ujung lidahku. “
Auuuuuuu……Auuuuu…..Indra..kkkkkkkkkk”
Terasa ujung lidah ku
disemprot oleh sedikit cairan bersamaan dengan pantatnya yang diangkat
tinggi menempelkan semua memeknya kemukaku.” Indrakkkk…..Indrakkk…Maisya
keluar Indrakkk…..” bibir memeknya yang sebelah kutarik perlahan
daengan bibirku, sambil kugigit dengan lembut. Dia benar-benar
menikmati” Aduhhh-Aduhhhhhhh enak banget Indrakkk”
Lidah kupun mengaduk-aduk lubang memeknya yang sudah basah sekali.
“Indra
sekarang Indra……Maisya mau di masukin sekarang, Indra, Maisya udah ngak
tahan Indra…ayo Indrakkk…”Segera aku naik keatas tubuhnya, Dia juga
sudah siap sekali, dengan mengangkang lebar sekali menunggu datangnya
kontolku.
Perlahan kugesek-gesek kontolku di bibir memeknya,
sengaja tidak langsung kumasuki kelubang memeknya, aku hanya
menggesek-gesek. Dia tambah bernapsu, “Indra ayo Indra, masukin Indra,
Maisya mau kontol Indrak.ayo Indrakkk”. Tangannya segera memegang batang
kontolku, dan segera dibimbingnya masuk kedalam lobang memeknya, “
Au….. Indra, ujungnya gede banget Indra “ katanya ketika dia memegang
ujung kontolku. “ sakit ya, kalo sakit jangan aja ya…. Kataku “
“ Jangan Indra, mau Indra, mau Indra….saya udah lama gak merasakan kontol sebesar ini.”
“
Auchhhhh…….Auuuuuu…” Teriaknya ketika kontolku mulai masuk kedalam
memeknya, terasa seret sekali. “ Aduh….Indra…..sakit….tapi….enak……sekali
Indra…..”
Pelan kuayun kontolku keluar masuk memeknya, baru
beberapa sodokan dia sudah menjerit” Indrakkkk…Indrakk…….Maisya keluar
Indrak……….Auuuuuuu Auuuuu..”
Terasa sekali kepala kontolku
dihisapdan dipelintir oleh memeknya yang enak sekali, terasa sekali otot
memeknya masih kencang, sambil kutusuk terus memeknya, aku tetap
mengisap pentil Maisya yang begitu indah. “ Slurp…slurp….” Terdengar
setiap aku menarik dan menekan memeknya. “Maisya gantian Maisya, kamu
diatas yah” “Yah Indra ” Sekarang posisiku ada di bawah, dia segera naik
keatas perutku dan dengan segera di pegangnya kontolku sambil diarahkan
kememeknya, kulihat memeknya indah sekali, dengan bulu-bulu pendek yang
menbuat rasa gatal dan enak waktu bergesekan dengan memeknya.
“Auuu….Enak banget Maisya memek kamu “
“ Sekarang gantian Indra
yang Maisya bikin enak yah “ Katanya sambil memutar pantatnya yang
bahenol , Rasanya batang kontolku mau patah ketika diputarnya batangku
didalam memeknya dengan berputar makin lama makin cepat. “
Au..Maisya…enak banget Maisya….” Kontolku terasa di sedot2 oleh
memeknya, semakin lama semakin enak dibuatnya. “ gimana kamu lakukan
sedotan itu dengan memek mu Maisya, kok enak sekali………” “ gak tau
Indra….. dengan nada yang sengal2, sejak gua pertama kali ngentot udah
biasa…..”
Aku pun bangun sambil mulutku mencari pentil Maisya ,
segera kukemut dan kuhisap” Indra…Indra……Maisya keluar laginih
Indra…rasanya mentok sekali Indra” Memang dengan posisi ini terasa
sekali ujung batangku menyentuh peranakannya.
“ Ech….ech…” Suaranya setiap kali aku menyodok memeknya.
“ Indra…ayo Indra, Maisya mau keluar lagi” “ Tahan Maisya saya juga mau nih”
Segera
kugenjot memeknya dengan cepat. Dia seperti kesurupan setiap dia naik
turun diatas batangku yang dijepit erat memeknya, “ Maisyassss……….saya
mau keluar Maisyasss…””Ayo Indra Maisya juga mau nih “ “
Auuuuuuuu….Maisyassssssss” “ Yah Indrakkkkk……Maisya juga keluar
nih…..aahhhhhhhhhhhh……ahhhhhhh”
Kupeluk erat dia sambil meyemprotkan semua maniku kedalam memeknya.
“Indra…….aduhhhhh.enak banget Indra. …kontol punya Indra enak banget Indrakk”
“ Kamu punya juga Maisya ”
Diapun
segera rebah diatas badanku, kamu berdua lemas, sambil tidur diatas
badanku, kuelus terus dari kepala sampai ke pantatnya dengan lembut, “
Ma kasih sekali Indra, Maisya sudah lama sekali nahan nafsu” “ Saya juga
Maisya , sering pusing lihat cewek yang bahenol, dan selalu hanya
dengan onani untuk melampiaskannya”
“ Indra Janji yah Indra, kalo Indra merasa lagi BT “ birahi tinggi” datang aja ke kost Maisya, Maisya siap tempuk kok…….”
“ Sip deh Maisya tapi hati-hati jaga rahasia yah, aku tak mau Hendra tau” kataku.
Maisya
hanya tersenyum kepadaku. Aku jadi nafsu kembali waktu melihat wajahnya
yang manis itu. Perlahan2 kontolku mulai berdiri.Lalu aku meremas remas
susu Maisya dan sesekali menghisap jari tengah nya.Maisyapun mengerti
apa yang aku lakukan, dia langsung memegang kontolku yang udah tegang
lagi kearah mulutnya.
."Woww... Indra ...kontolmu lebih tegang dari
yang tadi ...."kata Maisya sambil membiarkan tanganku bermain di
payudaranya yang putih dan montok. Kemudian dia mendekatkan mulutnya
kembali menghisap kontolku dalam2 dan sedotan2 yang bukan main.
"Ahhh....
enak sekali Maisya "kataku dengan mendesah. Maisya masih terus
mengulum2 kontolku dan tangankupun tidak berhenti meremas2 susunya.
Maisya masih terus menghisap-hisap kontolku dengan sangat bernafsu.
Akupun masih terus menikmatinya. Dan tidak lama kemudian aku merasakan
sudah mau keluar. Maisya memang pinter dalam menghisap2 kontolku,
sehingga aku jadi merasa cepat keluar.Kontolku makin lama makin tegang
dan membesar. Maisya sangat senang sekali melihatnya.Dan tidak lama
kemudian,"Ahhh....Maisya aku sudah mau keluar...."kataku."Keluarkan saja
dimulutku Indra.... aku udah lama gak menikmati mani laki2 "Kata Maisya
sambil mengeluarkan kontolku dari mulutnya kemudian memasukkannya
kembali dan menghisapnya.Dan benar saja akupun keluar.
Kupegang
kepala Maisya dan memuntahkan cairan spermaku kedalam mulutnya.Maisyapun
membiarkan saja aku menumpahlkan maniku dimulutnya. Akhirnya Maisya
melepaskan kontolku dari mulutnya dengan sperma yang menetes
dibibirnya.Dia menjilat sisa sperma yang menetes dibibirnya,kemudian
menelan semuanya. Kemudian dia kembali mengulum2 kontolku dan
membersihkan sisa sperma yang menempel dikontolku. Aku hanya menarik
nafas panjang dengan mata terpejam.Ahhh...enak sekali....kataku dalam
hati.
Hari itu kami ngentot dari siang sampai, malam, dengan
bermacam gaya yang kami lakukan, rupanya Maisya lebih senang dengan cara
kasar, aku tak bisa, tapi Maisya mengajakku menonton film porno yang
berbau kekerasan di komputernya dan menyuruh aku menirunya. Awalnya aku
memang agak merasa kaku karena tak pernah kasar terhadap wanita. Tapi
lama-lama aku mulai bisa menyesuaikan diri, memukulnya dengan ikat
pinggang sambil menunggangi memeknya yang nikmat. Setiap kali habis
ngentot, punggungnya kelihatan bekas-bekas pukulan ikat pinggang yang
membuatku hampir tak tega. Bahkan sampai suatu saat ia menyuruhku
menyayat punggungnya dengan pisau buah. Aku hampir tak dapat
melakukannya, tapi melihat betapa dia sangat bergairah diperlakukan
seperti itu, aku pun ikut turut birahi.
Tambahan:
Keadaan
orang tuaku membuatku harus berhenti kuliah dan kembali ke kampungku.
Sekian lama tak bertemu, tak kusangka akan mendengar berita bahwa Maisya
Natalia menjadi tersangka penusukan mahasiswi UPH.
0 comments:
Post a Comment