Friday 22 March 2013
Ngentot Manohara
Dengan agresif Manohara Odelia langsung menggenjot kontolku dengan
gemas, kontolku yang terbenam dalam memek basahnya. Aku merasakan
sesaknya memek Manohara Odelia yang menjepit kontolku ketat sampai aku
ngos ngosan, walau sudah janda dan memeknya pernah dipakai, namun
kesempitan dan kelegitan memeknya benar benar luar biasa nikmat, aku
terpejam merasakan gesekan itu yang menghujam naik turun. Sudah lebih
sepuluh menit Manohara Odelia melakukan genjotan dengan cara mendudukiku
“Ayoo kontol .. ayoo … uuuh .. kontol kamuu ..
aaaaaaaaaaaaauh .. ooh noo .. say . oh saaay .. my honey … you must make
be pregnant .. “ erang Manohara Odelia yang hendak mencapai klimaks
itu.
Kutatap kontolku yang basah akibat cairan rangsangan
yang membasahi selakangan kami, dengan liar Manohara Odelia terus
menggenjotku naik turun, kontolku terlihat tak karuan dalam jepitan
memeknya itu.
“Teruuus taaante .. Tante Manooo … aaaaaaaaaaah ….
Teruus Taaaaaan .. aaaaaaaaaauh .. ooh noooooo .. aaaaaaaaaaaauh
sssssssssssssssssshhhhh ssssssssssssssssssssh hhh “ erang dan desisku
tak karuan merasakan aku akan orgasme. Manohara Odelia terus melakukan
gerakan naik turun dengan nakalnya. Kami terus berpacu mencapai batas
klimaks, Manohara Odelia sampai merem melek keenakan memeknya dicoblos
kontolku itu.
Manohara Odelia sampai menelikung ke depan ketika
memeknya menyempit dengan cepat, aku sampai kelimpungan, ketika benaman
selakangan Manohara Odelia lebih dalam aku malah mendapatkan orgasme
terlebih dahulu, badanku tegang tak karuan sampai sekujur tubuhku
gemetaran merasakan genjotan selakangan Manohara Odelia yang liar itu.
Persetubuhan kami yang hendak mencapai klimaks itu, sampai membuat
ibunya, Daisy Fajarina ingin mengintip dengan tegang.
Aku sudah tidak kuat lagi, kukucurkan spermaku menembak ke rahim Manohara Odelia
“Creeeeeeeeeeeet .. creeeeeeeeeet .. creeeeeeeeeeet …. Creeeeeeeeeeet “
Ketika kontolku muncrat itu, Manohara Odelia ikut
kemudian lebih dalam lagi menekan, kurasakan tembakan spermaku muncrat
berbenturan dengan cairan hangat yang keluar dari dalam memek Manohara
Odelia.
“Ooooooooooooooooooooooooh … aaaaaaaaaaaaaaaaaaauh … “ lenguh panjang mendapatkan orgasme dengan tegang
“Aaaaaaaaaaaaaaaaah …. KOOOOOOONTOOOOOOOOL “ erang
Manohara Odelia dengan keras nan vulgar itu. Manohara Odelia yang tegang
itu dengan aku meremas buah dada montoknya keras, Manohara Odelia pun
ambruk menindihku dengan tubuh penuh peluh birahi, tubuhnya menggelepar
menindihku, aku pun juga lemas bak tanpa tulang mendapatkan orgasme
bersama Manohara Odelia.
******
Pulang ke rumah habis kuliah benar benar membuatku
letih, berangkat macet, pulang juga macet, badanku penat. Sesampai di
rumah, aku langsung mandi. Terbayang di pelupuk mataku kemolekan tubuh
Manohara Odelia yang rumahnya tepat di belakang rumahku, bagian dapurnya
tak jauh dari belakang rumahku, tinggal lompat pagar sampailah aku pada
janda yang sudah lama aku kagumi itu. Aku sering disapanya ketika aku
bertemu, dengan ibunya yang sikapnya baik padaku. Manohara Odelia pun
tak jarang meminta bantuanku. Perlahan lahan hubungan baik itu berlanjut
sampai aku akhirnya bisa menyetubuhi artis satu ini. Awalnya aku tak
mengira kalau Manohara Odelia memang maniak seks juga. Aku justru
sendiri yang dijebak oleh Manohara Odelia untuk mengawininya di ranjang
rumah ibunya. Ternyata Manohara Odelia benar benar sangat haus seks
setelah bercerai dengan bangsat dari Malaysia itu. Aku sering meliriknya
dengan pandangan nakal, namun Manohara Odelia tidak pernah marah
padaku, terkadang aku juga sering jahil mengerjainya.
“Tante gitu gituan itu enak nggak sih .. “ godaku
membuat Manohara Odelia menjadi tergelak, namun sikap tergelak itu
kemudian berlanjut dengan gigitan pada bibirnya sendiri,
“Tergantunglaaah .. “ jawab Manohara Odelia dengan
tersenyum sambil nyengir, kutangkap artinya itu bahwa Manohara Odelia
memang butuh penyaluran birahi yang tersendat paska perceraian dengan
bangsat dari Malingsial itu.
“Tergantung di atas atau di bawah gitu ya Tante Mano
.. “ godaku yang membuat Manohara Odelia langsung mencubit keras, aku
sampai mengaduh dan bergerak reflek, secara tak sengaja tanganku hendak
menyingkirkan tangan Manohara Odelia itu justru malah menempel di buah
dadanya, sontak dengan kaget Manohara Odelia langsung mencekal tanganku
kuat
“Jangan kuraaang ajar yaaa “ ucap Manohara Odelia dengan nada muka memerah.
“Maaf tanteee .. ndak sengajaaaaaaaaaa “ ucapku
dengan menyesal walau aku puas baru pertama kali memegang buah dadanya
secara tak sengaja itu, buah dadanya benar benar montok dan mulus.
Aku akhirnya pamit ketika ada telepon penting, aku di
minta mengirimkan data kuliah kepada dosenku, lepas aku mengirimkan
itu, pikiran jorokku kembali timbul. Kulongok jam dinding masih
menunjukan pukul 6 sore. Kuambil hapeku dan ada sms masuk lagi.
“Kamu ke rumah aku ya .. please .. minta tolong lagi
yaa “ sms yang datang dari Manohara Odelia sendiri, aku pun langsung
kembali ke rumah Manohara Odelia lewat pintu belakang, yang kelak akan
mennjadi pintu masuknya kontolku ke memek Manohara Odelia saban hari
ketika kami saling memadu birahi tanpa batas. Bahkan sampai aku bisa
menyodomi dan mengawini ibunya, Daisy Fajarina. Anak dan ibunya itu sama
sama liar dan haus seks.
Aku tak merasakan ada yang aneh dengan sms itu,
seperti biasa, namun kali ini otak kotorku mulai memenuhi lagi, aku
selalu membayangkan Manohara Odelia telanjang bulat di depanku tanpa
sehelai benangpun. Aku ingin menyaksikan keindahan betina nakal satu
ini, cara berpakaian itu sering tidak memakai bra, tonjolan dadanya itu
sering membuatku selalu mencuri curi pandang, mataku juga sering
tertangkap basah. Aku benar benar tidak tahan dengan janda satu ini. Aku
bertekad semoga impianku kawin dengan Manohara Odelia terlaksana malam
ini, belum lagi kontolku sudah ngaceng tak karuan semenjak bisa memegang
buah dada montok Manohara Odelia barusan tadi sore.
Aku masuk lewat dapur, hanya suara siraman dan
nyanyian dari kamar mandi, kubayangkan kalau Manohara Odelia sedang
mandi, aku langsung mencoba mengintip, keburungan memihak padaku, ketika
aku hendak mengintip itu, daun pintu itu terbuka sedikit, sehingga aku
bisa menyaksikan indahnya bokong Manohara Odelia yang sedang mandi.
Kontolku ngaceng tak karuan. Namun aku ragu untuk masuk, perlahan lahan
aku menyingkir karena kuintip Manohara Odelia mulai menyelesaikan
mandinya. aku kemudian duduk di kursi empuk ruang tengahnya itu, ada tv
yang besar dan kucoba, namun tetap tak bisa kusetel karena aku bingung
sendiri. Naluriku kembali membayangkan tubuh molek nan montok Manohara
Odelia yang sedang mandi, aku bergegas lagi ke belakang dan aku tak
menyadari ternyata aku masuk jebakan Manohara Odelia yang sudah berdiri
di belakang.
“Ngapaain .. mau ngintip ya ?” ucap Manohara Odelia
dari belakang itu, aku sampai tak karuan kaget, hendak berputar pun aku
tak bisa karena dengan agresif Manohara Odelia meremas selakanganku. Aku
benar benar disetrum ribuan volt rasanya, kontolku langsung ngaceng
lebih kuat lagi, sontak aku pun menahan tangan Manohara Odelia itu.
Ketika aku berhasil menarik tangan Manohara Odelia itu, aku didorong ke
depan dan menahan ke kursi, ketika aku berbalik badan, dadaku langsung
di dorong oleh Manohara Odelia dengan kuat
“Duduuuk “ bentak Manohara Odelia dengan nada suara
yang sedikit lebih keras. Aku sampai berdegup tak karuan memandang
wanita yang memakai daster rapat itu, perlahan dasternya di buka bagian
dadanya, aku sampai tak berkedip memandangnya, bongkahan dadanya itu
mulai terlihat dan aku sampai terkejut kalo sekali lepas bagian
pinggungnya itu, Manohara Odelia sudah langsung telanjang bulat tanpas
sehelai benangpun, aku sampai terpaku tak bisa bergerak mataku menatap
ke depanku, seorang wanita yang nan indah luar biasa memamerkan bagian
rahasianya itu.
Aku bahkan sampai gemetar, wanita yang selama ini aku
idamankan sudah berada di depanku tanpa sehelai benangpun, tanpa senyum
memandangku, perlahan lahan pandangan mata Manohara Odelia menuju ke
selakanganku.
“Aku sudah tahu kalo kamu memandang nakal padaku .. “
sudut Manohara Odelia dengan nada yang dibuat mendesah namun masih
tanpa senyum.
“Iyaa yaaa … aaakuu …” ucapku kelu karena aku masih memandang tak berkedip ke memeknya yang berjembut lumayan lebat itu.
Manohara Odelia kemudian membungkuk di depanku, tanganku ditariknya diarahkan ke buah dadanya
“Remees
sayaaaaaaaaang “ ajak Manohara Odelia dengan mulai tersenyum, aku
merasakan kehangatan pad bongkahan yang indah itu, kuremas dengan penuh
perasaan wanita idamanku ini.
Dengan agresif, telapak tangan Manohara Odelia langsung meremas bagian selakanganku
“Wooow .. besar juga, sayaaaaang “ bisik Manohara
Odelia padaku dengan menyeringai, perlahan Manohara Odelia kemudian
berjongkok sehingga aku terlepas meremas buah dadanya yang kenyal itu,
kuusap usap kepalanya yang berambut panjang itu, tangan Manohara Odelia
berusaha membuka kaitan celanaku itu. Dengan paksa celanaku pun lepas,
celana dalamku belum ikut ditarik setelah celana panjang terpelorot
sampai di lututku, Manohara Odelia sampai geleng geleng dan tersenyum,
kontolku pun dipegang dengan kuat
“Uuuh .. besar sekali punyamu, sayaaaaaang … hmmmmmm …
gimana ya rasanya penis besar seperti ini “ ucap Manohara Odelia dengan
nakal mengusap usap kontolku itu dalam celana dalamku itu
“Hmmm .. lebih nikmat kalo kedua lubang Tante Mano
aku masukin yaaa .. “ ucapku yang membuat Manohara Odelia kemudian
memundurkan kepalanya
“Oh yaaa ? .. berani kamu melakukan ?” tanya Manohara
Odelia dengan menggoda itu, Manohara Odelia tersenyum nakal padaku,
kemudian berdiri, kakinya langsung menjejak ke celana panjangnya itu
melorot sampai mata kaki, bajuku pun dilepaskan oleh Manohara Odelia,
sehingga kini aku hanya bercelana dalam.
“Ya aaaaaaampuuun ..” ucap Manohara Odelia dengan
menutup mulutnya ketika aku mengeluarkan kontolku dari celana dalam,
bibir Manohara Odelia sampai gemetar tak karuan.
“Tenang aja Tantee .. pasti masuk dalam memek Tante
Mano “ ucapku dengan enteng, perlahan lahan aku menguasai keadaanku, aku
tidak bermimpi, aku sedang berhadapan dengan artis ini, Manohara Odelia
yang sudah telanjang bulat memandang ke kontolku dan aku memandang
kemontokan tubuh Manohara Odelia yang sudah tanpa sehelai benangpun.
“Ck ck ck ck ckc .. joroknya kamu bilang memek .. “ ucap Manohara Odelia dengan menggeleng geleng dan tersenyum.
“Sekalian kontolku siap mencoblos memek Tante Mano
yang penuh jembut ini..” ucapku sambil mengelus elus dan mengusap usap
memek Manohara Odelia yang semakin membasah karena tidak tahan menatap
ke kontolku yang ngaceng itu.
Manohara Odelia semakin tak karuan merasakan usapan
jari jari tanganku di memeknya, dengan nakal Manohara Odelia kemudian
maju dan membuka pahanya, mendudukiku dengan memegang kontolku, matanya
menatapku dengan penuh kerinduan untuk melakukan hubungan seks denganku,
kepalanya mirin ke kanan dan maju perlahan, hembusan nafasnya sampai
menerpa wajahku, bibirnya membuka, matanya terpejam, aku pun ikut
memajukan kepalaku dan bibir kami bertemu, pagutan demi pagutan ringan
kami lakukan, pagutan demi pagutan itu, tanganku naik dan memegang buah
dadanya yang besar itu. Kurasakan penuh benar benar kekenyalan buah dada
Manohara Odelia itu, luar biasa kenyal dan hangat kedua susunya yang
selalu aku idamkan ketika melihatnya pergi pulang ke luar rumah.
Pagutan demi pagutan itu, kemudian Manohara Odelia
menghisap bibirku dengan halus, bagian bibir atasku pun dihisap,
perlahan lahan air liur kami sudah membasahi bibir kami, mata Manohara
Odelia membuka dan kemudian menatap ke bawah.
“Apa yang kau tunggu, sayaaang .. aku tahu kamu
selalu mencuri pandang padaku .. ayolah, sayaang .. berikan kepuasan
padaku .. “ ajak Manohara Odelia dengan hendak berdiri, namun aku
langsung menahan di pundaknya
“Di sini saja Tante Mano .. “ ajakku dengan
tersenyum. Manohara Odelia pun tersenyum, kemudian menarik kedua
tanganku, Manohara Odelia pun tetap berdiri dan kemudian berjongkok,
tangan kembali memegang kontolku dan diremas remas
“Iiih .. besarnya kontol kamuuu .. oooh sayaang .. “
ucap Manohara Odelia dengan menutup mulutnya karena tidak sadar bicara
vulgar itu
“Ndak apa Tante … ucapkan kontol lagi .. aku tahu .. Tante Manohara juga pingin kontolku bukan ?’ pancingku dengan vulgar
“Ya ampuun .. aku tak sejorok kamu .. selama ini
curian pandangmu membuatku berubah pikiran .. marilah sayaang .. aku
sudah lama ndak digauli .. gauli aku malam ini, sayaaang .. please ..
aku ingin merasakan pejumu … aku kulum ya sayaang .. ingin merasakan
nikmatnya mengulum penis “ ucap Manohara Odelia dengan mengocok kontolku
dengan perlahan lahan itu, aku sampai menahan nafasku merasakan kocokan
nakal tangan Manohara Odelia itu.
“Aku akan menggauli dirimu Tante Mano, tidak cukup
mulut dan memek Tante Manohara aku sumpal dengan kontolku, anus Tante
Manohara pun aku kucoblos “ ucapku membuat Manohara Odelia menjadi
semakin agresif.
“Duuuh .. jangan yaa … cukup vagina saja “ tolak Manohara Odelia dengan khawatir
“Enaaak kok taaan .. aku yakin Tante Mano akan nikmat
merasakan kontolku keluar masuk anus tantee ‘ bisikku semakin membuat
Manohara Odelia tertegun.
“Apa yang kau tunggu Tante Mano .. ayo donk .. emut
kontolkuuu “ ajakku dengan menarik kepala Manohara Odelia agar mendekat
ke batang kontolku itu, tangan Manohara Odelia mengusap usap kontolku
naik turun itu, kuatur rambut panjangnya itu ku belakang, kepala
Manohara Odelia pun mendekat dan menjilati kontolku ke atas dengan rakus
“Hmmmmmmmm .. oooh .. “ ucap Manohara Odelia dengan
menghela nafas, habis menjilati ke atas itu, lidah Manohara Odelia
kembali naik turun menjilati kontolku.
“Yaa .. uuuh .. teruus Taaan .. aku yakin Tante
Manohara maniak kontol .. ayo deeh taaan .. “ lenguhku untuk memberikan
stigma pada Manohara Odelia agar bisa menerima anggapan “maniak kontol”
itu. Akibat aku berkata demi Manohara Odelia pun berhenti dan menatapku
sambil memegang kontolku dikocok kocok pelan
“Apaaaa ? maniak kontol ? iiih .. otakmu kok jorok banget sih .. “ sahut Manohara Odelia dengan terkejut
“Ayoo deh Taaan .. bilang aja Tante Manohara maniak
kontol .. “ ucapku dengan menahan tangan Manohara Odelia yang mengocok
ocok dan mengusap kontolku naik turun itu, dada Manohara Odelia
bergemuruh.
“Baru kali ini ada lelaki yang mengajakku begini dengan vulgaaar “ ucap Manohara Odelia dengan mengalihkan fokusku
“Tante Mano yang ngajak .. bukan akuuu “ dalihku dengan tersenyum
“Pleasee “ ucap Manohara Odelia lagi, namun aku tetap menahan tangannya yang kembali ingin mengocok ngocok kontolku
“Oke deeh … aku akui maniak kontol .. aku juga sudah
lama merindukan kontolmu ini .. aku pernah mengintipmu make celana dalam
.. namun baru kali ini aku bisa melihat kontol besarmuuu “ ucap
Manohara Odelia dengan tersenyum nakal padaku
“Itu baru Tante Manohara .. ayo deeh .. maniak
kontolku, sayaaang .. tanteku yang maniak dan doyan kontol .. nikmati
kontolku sayaang “ ajakku lagi yang membuat Manohara Odelia tersenyum.
Dengan agresif Manohara Odelia kembali menjilati
kontolku dengan rakus, bagian kepala kontolku pun masuk dalam mulutnya
dan digoyang dengan lidahnya itu, aku sampai meringgis keenakan, bagian
kepala kontolku itu disepong dengan nakal sampai aku melengkung
“Uuuuh .. uuuh .. tanteeee aaaaaaaaaaah .. teruuus
Taaaaaaaan “ lenguhku tak karuan merasakan sepongan nakal Manohara
Odelia itu.
Habis menyepong sampai tiga kali itu, Manohara Odelia
kemudian menelan kontolku sampai mentok ditenggorokanku, kontolku
terbenam lebih dalam itu, aku sampai tak karuan merasakan benaman
kontolku dalam mulut Manohara Odelia itu, Manohara Odelia berhenti
ketika kontolku ludes itu, aku terpejam cukup lama merasakan benaman
yang dalam itu, perlahan lahan kemudian kontolku ditarik keluar dan
penuh dengan air liur Manohara Odelia
“Hmmmmmmmmm … sssssssssssssshhhh ssssssssshhhh hhhh
.. kontol kamu nikmat banget, sayaang .. hmmm .. aku ingin merasakan
spermamu .. aku telan ya sayaaang … oooh .. kontolmu ngacengnya .. ya
ampuun aaaaaaaaaaaaaaah “ ucap Manohara Odelia kembali mengulum kontolku
dengan agresif, kontolku keluar masuk mulutnya dengan cepat. Manohara
Odelia benar benar maniak kontol
“Aaaaaaaaaaaaaaaaaauh ooooh .. taaaaaaan …
aaaaaaaaaaaaah .. duuuh tanteeeeeeeeeee …. Ssssssssssssssssssssssssshhhh
sssssssssssshhh .hhhhh .. “ desisku tak karuan merasakan kuluman yang
sangat agresif dan liar itu, benar benar Manohara Odelia sudah lama tak
merasakan kontol.
Kontolku terus dikulum, ketika keluar pun lidahnya menjulur julur menjilati kontolku dengan rakus
“Sssssssssssssssssshhh ssssssssssssssssssssh hhhhh …
aaaku sudah lama ndak make kontol asli .. selama ini make dildo .. aku
takut hamil .. “ aku Manohara Odelia dengan tersenyum, Manohara Odelia
mengusap bibirnya yang penuh air liur itu
“Aku akan menghamilimu tantee .. “ ucapku dengan tersenyum
“Ooh jangan, sayaang .. keluarin di luar sajaaa .. “ tolak Manohara Odelia
“Akan kupaksakan kontolku muncrat dalam memek Tante
Manohara atau tidak sama sekali aku setubuhi .. ayo deeh Taaan .. mau ya
aku coblos dan semburin di dalaam .. nggak nikmat kalo di luar “
bujukku yang sampai membuat Manohara Odelia menjadi tegang
“Make kondom yaa “ tawar Manohara Odelia itu
“Katanya maniak kontol ?” sudutku yang sampai membuat Manohara Odelia menjadi tergelak dan tersudut.
“Taapi .. tapi .. “
“Kontol itu enak kalo nembak ke memek Taaan .. ayo
deeh Taaante .. mosok mau menang sendiri, palingan punya tante juga
basahi kontolku, punyaku juga basahi dalam memek Tante Manohara deeh ..
nggak adil “ kembali aku terus membujuk serta merangsang dengan meremas
lembut bukit kembarnya yang montok itu.
Manohara Odelia tidak menjawab dan kembali dengan
agresif menjilati bagian bawah kontolku, disapunya kedua buah zakarku
dengan lidahnya, tangan halus Manohara Odelia pun mengelus elus pahaku
sampai aku merasakan gemetar, jilatan demi jilatan itu kembali naik ke
kontolku, kontoku dikitari dengan memutar, lidah Manohara Odelia terus
melakukan jilatan dengan rakus, sampai sekujur wajahnya penuh air liur.
“Sssssssssssshh ssssssssssssssshh hhhh .. terseraaah kaaaaamuuu “ ucap Manohara Odelia dengan mengalah itu.
“Tapi aku ingin nelan manimuuu “ ucap Manohara Odelia
lagi dengan mengocok ngocok kontolku cepat, aku sampai menggelinjang
merasakan kocokan itu, sambil mengocok, lidah Manohara Odelia menjilati
kepala kontolku, ketika kocokan naik ke atas, lidahnya menjilati kepala
kontolku, terus berulang ulang, sedang aku hanya bisa meremas kekenyalan
buah dadanya itu.
Jilatan demi jilatan yang nakal itu kembali berubah,
kontolku dilepaskan lagi, kemudian kontolku diludahi, habis diludahi
itu, lidah Manohara Odelia kembali menjilati ludah dan memencarnya ke
sekujur kontolku, benar benar wanita ini maniak kontol banget, aku
sampai berdegup tak karuan.
Posisiku yang duduk itu semakin tak karuan menahan gempuran lidah dan bibir Manohara Odelia yang mengoral kontolku.
Manohara Odelia kemudian merebah ke lantai dengan telentang.
“Majuin
kontolmu .. aku ingin make kontolmu dengan telapak kakikuuu “ ucap
Manohara Odelia dengan mengedipkan matanya padaku, ketika aku maju duduk
itu, kedua kaki Manohara Odelia naik dan menjepit kontolku.
Kaki kanannya maju mundur mengusap usap kontolku, aku
sampai tak karuan mendapatkan sensasi Manohara Odelia yang gema sama
kontolku itu.
Kontolku kemudian dikocok kocok dengan kedua telapak
kaki Manohara Odelia itu, sampai aku menahan nafasku, usapan dan tekana
kedua telapak kakinya itu menambah nafsuku tidak tahan untuk segera
menyetubuhi Manohara Odelia di memeknya itu.
“Taaan .. aaah .. nggak nahaan pengin kawin sama
Tante Mnaoharaaaaaa aaaaaaaah “ lenguhku tak karuan merasakan kocokan
nakal kedua telapak kakinya itu
“Sabaaaaar aaaaaaah .. oooh .. kerasnya kontol kamuuu
“ sahut Manohara Odelia dengan tersenyum memandang ke arah batang
kontolku yang terjepit kedua telapak kakinya itu, telapak kirinya
gantian mengusap usap batang kontolku itu, kelembutan telapak kaki kanan
kirinya sampai membuat kontolku nikmat sekali, hais itu kontolku
ditekan dengan kaki kanannya ke atas, kemudian tepalak kakinya itu
mengusap usap nakal
“Yaa .. ampuun .. kontol kamu enaak bangeeet .. oooh
sayaaang .. aku rela kau semburi pejumu .. uuuh … sayaaang ..
aaaaaaaaaah “ ucap Manohara Odelia semakin tidak tahan untuk bangun,
kedua kakinya diturunkan kemudian dengan agresif bangun dan langsung
menopangkan kedua tangannya di pahaku, kontolku kembali ditelan dalam
mulutnya.
“Mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmh “ eram Manohara Odelia
merasakan kontolku terbenam dalam mulutnya itu, kurasakan gesekan
giginya itu, aku miring dan melihat pipi Manohara Odelia mengelembung
karena tersumpal kontolku itu
“Teruuuus taaaaaaaaaaaaaan .. aaaaauh .. aku nggaaak tahaaaaaaaaaan “ seruku tak karuan
“Mmmmmmmmmmmmmmhhh .. “ ucap Manohara Odelia
mengeluarkan kontolku kemudian kembali mengulum, kontolku dimasukan di
bagian pipi kanannya dan dikulum keluar masuk, kurasakan aku semakin tak
karuan merasakan service nakal Manohara Odelia itu.
Lepas itu kontolku dikocok kocok dengan cepat dan
kuat, aku sampai terpejam erat merasakan kocokan itu, kocokan demi
kocokan sampai membuatku mau muntah di kontolku
“Taaaaaaaaaaaaan aaaaaaaaaaaaaaah ..maaaaaaaaau
aaaaaaah “ seruku tak karuan sambil mendongak, kontolku kembali
dimasukan dalam mulutnya dan disepong kuat, sepongan demi sepongan,
kemudian kocokan demi kocokan kembali menggempurku.
“Ayoo kontol .. ayooo kontol .. keluaaaaaaaaaar “ lenguh Manohara Odelia tidak tahan lagi itu, aku merasakan panas pada dadaku
“Telaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaan aaaaaaaaaaaah ‘ seruku
yang langsung disambut kontolku dibenamkan dalam dalam dimulut Manohara
Odelia dan aku pun sudah tidak kuat dengan sepongan itu
“Croooooooooooot .. crooooooooooot ..croooooooot .. crooooooooot “
Aku sampai tegang muncrat dengan kuat disertai dengan
sedotan rakus Manohara Odelia pada kontolku itu, kontolku muncrat
sperma, sebagian menembak ke tenggorokan Manohara Odelia, sebagian
keluar dari sela sela bibirnya yang tersumpal kontolku.
Lelehan lendir itu sampai menetes dan langsung diusap
tangan Manohara Odelia dengan cepat, aku tegang dan kemudian
menggelepar tak berdaya bersandar di kursi, Manohara Odelia sibuk
menjilati kontolku yang berlendir itu, bibirnya terlihat ada lendir
menempel, lidahnya menjulur keluar menjilati sisa spermaku.
“Hmmmm .. gurihnya punya kamuu… sayaang .. mau lagi
donk “ goda Manohara Odelia sambil terus merangsang kontolku dengan
diusap usap pelan, terkadang diciumi dan dijilati lagi.
Aku masih terkapar merasakan orgasmeku dengan cara
dioral oleh Manohara Odelia. Aku masih terpejam menggelepar dengan nafas
ngos ngosan, aku didiamkan oleh Manohara Odelia yang pergi ke seberang
kamar mandi mengambil minuman, kembali lagi datang, aku melihat ke
batang kontolku yang basah itu, Manohara Odelia berdiri di depanku lagi,
di tangannya ada gelas, entah minuman apa, aku kemudian diberi minum,
rasanya segar sekali dan manis.
“Kontolmu harus diginiin .. terus kujilati “ ucap Manohara Odelia dengan menyiram kontolku dengan sirup itu.
“Oooooh .. tanteeeeee … hmmmm .. “ ucapku dengan senang.
“Sirup rasa kontol sayaaaaaaaaang .. atau kontol rasa
sirup “ goda Manohara Odelia yang kembali berjongkok memegang kontolku
yang sudah kembali ngaceng lagi.
“Aku juga ingin memek Tante Mnaohara rasa strawberry “ ucapku menggoda.
“Nanti sayaaang .. seperti katamu .. aku maniak
kontol .. sekarang kamu oral memekku yaaa .. terus coblosin … nanti kamu
akan merasakan memekku rasa sirup “ ucap Manohara Odelia dengan melumat
bibirku dengan rakus itu, kembali kami saling beradu bibir dengan
menghisap, Manohara Odelia kembali naik dan menduduki pahaku, kami
saling memeluk merasakan birahi kami yang sudah terbakar, malam akan
menjadi milik kami berdua.
0 comments:
Post a Comment