Monday 26 May 2014
Keluarga jauh yang baik hati
halo.. perkenalkan saya angie 20 tahun, hmm mulai dari mana ya, eh iya
saya tinggal di magelang jawa tengah, daerah yang tidak begitu elit lah,
saya keturunan jawa asli n dari keluarga yang tidak begitu menonjol,
perawakan gak terlalu cantik sih, ya sekilas tentang aku, hidung gak
pesek, bentuk muka oval n rambut sedikit berombak sebahu. bentuk tubuh
ya biasa aja ukuran dada 36b dan perut rata, serta pantat agak gede,
tinggi kurang lebih 158-160 cm lah, berat badan 48 kilo, dan juga aku
sudah tidak perawan semenjak sma, aku kehilangan keperawananku oleh
pacar, lalu aku hamil dan menggugurkan kandungan di jawa tengah, trus
aku kuliah disini (jawa tengah).
berikut crita dari aku
pertengahan tahun 2010 oh yesss... liburan semester genap, hmm akan
berlibur ke jawa timur nih, 2 bulan kira-kira cukuplah tuk refresing di
jawa timur, akhirnya ngepakin barang dah selesai, lalu ma ayah dah
disiapin tiket kretanya, duuuh ayah memang baik banget, menyiapkan tiket
kreta yg bisnis, diantar lah naik motor ma ayah ke stasiun, lalu say
good bye n see u next month to papa... btw nyampailah di jombang, dan oh
my god aku lupa kasih tau bu dhe kalau aku ke jombang, akhirnya ku
telpon ibu dan aku dikasih alamat serta no. hp bu dhe, dan akhirnya pak
dhe yang datang bawa pick up nya.. katanya pulang dari pasar, nyampe
dirumah langsung sungkem ma bu dhe dan berbasabasi, terus di beri kunci
kamar. dalam hati ku berkata, akhirnya aku bisa berbaring diranjang dan
berbantal empuk.. kmudian aku terlelap
keesokan harinya, aku bangun jam 05.30, pak dhe dah mau berangkat, dan
bu dhe sudah mulai buka warung pracangannya, wah gila, jam segini aja
dah ada pembeli, lalu ku melangkah ke kamar mandi.. hmmmm dinginnya...
Bu dhe ku usianya 46 tahun, lebih tua 3 tahun dari ibu, terus pak dhe ku
39 tahun, beliau adalah suami ke-2 bu dhe ku namanya pak Sukarman,
sementara suami pertama dah meninggal karena sakit. pak sukarman
perawakannya sangat besar, itu jika dibanding dengan aku, tingginya ku
taksir lebih 175 cm, dan badanya lebar, sementara bu dhe ku walau sudah
46 tahun, dia masih segar, perawakannya lebih tinggi dari aku, dadanya
ku taksir sama dengan ku, mereka tidak mempunyai anak, jadi apabila
keponakannya datang, pasti sangat senang, di hari itu aku habiskan hari
di rumah sambil mencermati aktifitas pak deh den bu dhe. pak dhe pulang
ke rumah jam 2 siang lalu diterukan membantu budhe di warung, ya
mengangkat-angkat barang, melayani pembeli dan lain-lain, akhirnya sore
jam 3 aku keluar dengan menggunakan sepeda motor yamaha mio bu dhe, hmmm
bisa jalan-jalan begini asik juga yah. tiba-tiba motornya macet,
ampuunn mana aku gak tau masalah otomotif lagi, ku tuntun deh motor itu,
dan tanpa ku duga aku ketemu sang mantan yang dulu tega memperawaniku
dan lari begitu saja, namun aku bukan orang pendendam, ku panggil dia,
Ali namanya, Al mereneo, iki motorku macet, tulungin ya!! pintaku, dia
agak canggung utk mendatangiku, mungkin karena merasa bersalah. eh
anggie, napa? bensinnya atau apa?? (kalimat-kalimat saya ubah dalam
bahasa indonesia), lalu kujawab, gak tau tuh tiba-tiba macet, setelah
diotak-atik gak tau apanya yg jelas dia cabut selang dan beberapa saat
kemudian motor dah bisa berjalan, lalu dia meminta maaf atas hal yang
diperbuat beberapa tahun lalu, aku iyakan, dan kamipun berbincang
sedikit, akhirnya berpisah, yah aku pulang ke rumah bu dhe jam 8 malam,
akhirnya ku nonton tv, tapi kok stasiunnya cuma sdikit gini, wah bt
banget, lalu ku masuk kamar jam 9 malam, ya sebenernya belum ngantuk
sih, tapi kupaksa menutup mata.
dan benar juga, jam 11 malam aku terbangun, bingung aku gak bisa tutup
mata, dan dikamar sebelah tepat kamar bu dhe dan pak dhe terdengar
decit-decit ranjang, serta suara desahan budhe, hhhmm aku dapat
memastikan ini bahwa pak dhe sedang menghajar bu dhe, lama kelamaan aku
penasaran deh, kok lama banget, lalu ku dengar lebih berkonsentrasi
lagi, ah kurang puas, coba keluar kamar ah, cari sela sela pintu sapa
tau gak dikunci, namun ternyata dikunci.. kutinggal lagi ke kamar,
setelah dikamar aku paksakan lagi utk tidur, akhirnya bisa juga.
kali ini aku bangun lebih pagi, jam 4 aku bangun, bu dhe dan pak dhe
juga sudah bangun, gila bener, jam segini dah siap kerja, padahal tadi
malam kan nglembur itu, pak dhe mandi, dan simpangan dengan aku ketika
dia keluar dari kamar mandi, dan astaga, bulu di dadanya lebat banget,
lalu dia cuma, eh anggie, mau mandi ya.., ku jawab iya, setelah mandi,
aku bantu beresin warung bu dhe, ketika ku bantu, terdengar pak dhe
ngomong, eh nggie, nanti keluar gak? gak pak dhe... jawabku, lalu dia
menawari, bagaimana kalo ntar pagi ke pasar, ya liat-liat jombang lah...
ku gak langsung jawab, tapi ku pandang bu dhe dan meng iya kan,
menyuruh aku untuk ikut ke pasar ma pak dhe, lalu ku jawab, iya pak
dhe..
jam 06 pagi aku bersama pak dhe berangkat kepasar, dalam perjalanan gak
ada obrolan penting, hanya seputar bagaimana kuliahku, keadaan ayah dan
ibu. di pasar, hawanya sangat panas dan terlalu hiruk-pikuk, namun jam
10 pak dhe dah mulai beres-beres, karena dagangan sayurnya dah hampir
habis, cuma tinggal gubis dan sayur, itupun sedikit, di pinggir pasar
aku dibelikan es campur.... hmmm nikmatnya dingin-dingin seperti ini
minum es, pak dhe dan aku duduk agak jauh dari penjual es, di bawah
pohon pak dhe mulai menanyakan, eh nggie, kamu masih berhubungan dangan
Ali ya setelah kejadian itu? tanya pak dhe. wah celaka ini, kok tau pak
dhe kalau dulu aku pernah berhubungan badan. aku jawab, gak pak dhe,
wong da orang yg gak bertanggung jawab. aku menjawab itu dengan
pandangan fokus pada mangkok es ku, kemudian pak dhe ngajak ngobrol yang
lain, mungkin karena biar aku gak kaget dan nyatai, lalu dia bertanya
lagi, trus pacar kamu yang sekarang dah tau kalo kamu sudah tidak...?
wih pak dhe kok nanya seperti itu lagi sih..!! jawabku, dalam hati ku
berkata, mungkin pak dhe kepingin ma aku, tapi aku ya gak enak, kan
masih famili, aduh bagaimana ini, aku kok mulai merinding dengan
pertanyaan yang tiba-tiba ini, tadi aja nyantai tapi kok... Tiba-tiba
dia mengeluarkan hape dari sakunya, dan menelpon bu dhe, entah apa yang
dibicarakan aku gak perhatiin, cuma yang ku tau pak dhe izin pulang agak
sore, mungkin jam 4 atau 5. setelah itu kami ngobrol sedikit lama
disitu.
Setelah obrolan tadi pak dhe mengajaku naik pick up nya, dia ngomong,
nggie, ntar kamu gak da perlu kan dirumah, ya ntar ikut pak dhe dulu
lah.. Kemana pak dhe?? sahutku, ya pokoknya jalan aja.. sambil setir
mobil dia kluarin hp lagi dan telpon, eh mo, rumah pak edi kemarin yang
menawar dah stuju belum.. dia telpon temannya, setelah itu, lanjtkan
ngobrol dengan ku, temen pak dhe nggie, jual rumah, itu yang di suruh
cari pembeli pak dhe, ya ntar kita mampir dulu ke rumah itu, ya priksa
keadaan lah. aku hanya menganggukan kepala saja, dan beberapa waktu
kemudian, sampailah ke rumah tersebut. rumahnya di lingkungan sepi, gak
banyak tetangga, adapun lebih dari 50 meter dari rumah itu, rumah itu
tak terlalu besar, tapi tidak jelek, dalamnya masih komplit dan rapi,
cuma terasnya yang belum dibangun sempurna. pak dhe mengajakku masuk dan
menceritakan bahwa kalo tiap hari dia bersih-bersih disini. aku duduk
di ruang tamu, dan pak dhe duduk disampingku setelah buang sampah. pak
dhe lebih dekat duduknya denganku serta merangkul pundakku, aku tak tau
harus bagaimana, aku hanya merinding dan setengah berdebar. lalu dia
tanya lagi, nggie, gimana pacar kamu sekarang? dia dah tau belum kalo
kamu sudah pernah nglakuin. aku hanya diam dan menundukan kepala, aku
hanya terbayang, bagaimana kalau pak dhe nafsu sama aku dan menikmatiku,
tak ku sangka ternyata tangan kirinya merangkulku dan tangan kanannya
mengrayangi pahaku. Pak dhee.... jangan pak dhe... aku hanya mengatakan
itu, tapi aku tidak berbuat apa-apa, entah kenapa aku seperti menurut
saja sama pak dhe, setelah itu tangannya merayap ke atas dan mulai
menyentuh serta meremas pelan payudaraku.. oh.... pk dhe..aku terpejam
dan denan perasaan tak karuan, setelah itu dia mencoba melepas atasanku,
aku tak tau mungkin karena nafsu juga aku juga membantu melepasnya.
pikirku, terlanjur basah, ya basahin terus, lalu ku buka resleting
celana pak dhe, ku pegang penis pak dhe dan yang ku tau, penis itu belum
ereksi total, kemudian dia juga membuka celana jeans ku, oh aku hanya
mengenakan celana dalam dan BH saja, sedang pak dhe sudah melepas
bajunya, terlihat sangat lebat bulu didadanya, sementara itu ku
plorotkan celananya, kini kami hanya mengenakan pakaian dalam, penis pak
dhe sangat besar dan panjang, saat ini belum ereksi penuh padahal,
kemudian dia melucuti cd nya sendiri setelah itu mendekap aku dengan
penuh nafsu, pantatku dan dadaku selalu jadi sasaran tangan kekar pak
dhe, bibirnya mengendus-endus dada dan leher, sepertinya aku sangat
dimanjakan dengan belaian itu, aku hanya terpejam dan menurut ketika dia
melepas BH dan cd ku.. ah aku telanjang bulat di depan pak dhe, namun
apapun itu aku ingin meneruskannya, oh penis pak dhe ku cengkram dan
mulai ada tanda-tandanya mengeras.. astaga, tanganku tak sampai untuk
mencengkramnya, bagaimana nanti bisa masuk pikirku, lalu dia melumat
dengan ganas dan bikin ku merem melek, uuufffffff llleppp lalu di kursi
itu aku disuruh mengulum penis monsternya pak dhe, halb, mulutku gak
muat, namun pak dhe memasukannya perlahan-lahan, dan tangannya mengelus
vaginaku lalu menekan clitorisku, ahh pak dhee... geli-geli enak pak
dhee... setelah beberapa saat dia berdiri memandangi tubuhku, mengelus
payudara dan terus kebawah, setelah itu dia mendekatkan wajahnya ke
memek ku, dan benar saja, mulutnya menghisap-hisap memekku, hmmmm memek
kamu wangi, wangi wanita, gumamnya, ahhh membuatku lebih bergairah, gak
peduli itu pak dhe atau pacara atau setan, namun ini nikmat, ahh hisep
yang keras pak dhee... dan lidahnya menjilati bagian dalam memekku, ah
lidahnya sangat kasar membuatku ingin memasukan dan menggaruk memekku
yang gatal, ahhh terus pak dhee.... sampai aku ngos-ngosan digarap
seperti itu, emmmmmm enak pak dhe, enak...., lalu dia menghentikannya..
yah pak dhee????? seruku, sebentar, lalu membenarkan posisinya dan
membuka kakiku, di pegang penis nya itu, aku sempat melihatnya dan ya
tuhan, penis apa itu, dia memasukan nya pelan-pelan, pak dhee....
hati-hati, punya pak dhe terlalu besar... seruku, dia diam aja, uh..
nampaknya tidak muat ini, ah.. sedikit-sedikit penis itu memasuki
memekku, aaaahhhh pak dhe... kebesaran... baru masuk setengah, sudah
penuh memekku rasanya, di goyang dikit saja sangat terasa, namun pak dhe
tidak menyerah, dia terus melesakan penisnya pelan-pelan, aaaahhhhhh
serasa tidak ada habisnya ini penis, ketika sudah 3/4 masuk, dia
menghentikan, lalu menarik pelan penis nya... oouuuuhhhh oouuuuhhh
setiap mili dari penis itu teras, dan ketika ditarik, serasa ditrik pula
bagian dalam memekku... emmmhhh enak-enak agak sakit... lalu tinggal
kepalanya saja yang tetap di dalam memeku, ku pandang dia, dia membalas
pandanganku dengan senyum yg berwibawa.... lalu melakukan penetrasi itu
lagi dan aaaaahhhhhh, dengan ritme yang lambat akhirnya pak dhe bisa
lancar memaju mundurkan penisnya dalam memekku.. ah-ah...ah nafasku tak
teratur, dan dia menghentikan penetrasi itu sambil menarik nafas
dalam-dalam, dan ternyata setelah itu dia menhujamkan penisnya dengan
keras hingga penuh, dan hal itu nembus sampai rahimku aaahhhhlkkkk...
aku tidak bisa bergerak dan rada nyeri di dalam sana, ahhh dia
menghentikan di sana, lalu memujiku bahwa memekku nikmat, nikmat
gundulmu, aku lagi klojotan, dia malah kesenengan, lalu dia
gerak-gerakkan penisnya didalam dan itu membuatku tambah
terglincang-glincang, ah uh... ahhhhh pak dhee.... aku gak bisa
berkata-kata, ooohhhh lalu dia tarik dan memaju mundurkan penisnya, kali
ini sampai pada penuh.. irama itu membuat aku melayang-layang dan
akhirnya aku merasa akan sampai, dan ohhh ku cengkram tangan pak dhe
lalu aku meledak dan ahhhhhhhh pak dheeeee... dia malah semakin semangat
menggenjot memekku, aku hanya menganga menahan serangan dan ledakan
orgasmeku, dan benar saja dia terus memompaku tiada henti, aku masih
diatas awan orgasmeku, tiba-tiba, nggie.. aku juga mau
keluaaaarrrrrr.... tak sampai selesai dia menembakan semprotan spermanya
ke rahimku... craaat craatt.. oh.. begitu terasa sperma pak dhe di
rahimku....setelah ngecret dirahimku, aku pun tak langsung bangun dari
kursi itu, bagaimana langsung bangun habis dihajar sama penis pak dhe yg
gede itu, lalu pak dhe menggendongku ke salah satu kamar, ah...
istirahat dulu, andai saja penisnya gak se gede itu, pasti aku kecewa,
Nggie, sudah capek nggie? tanya pak dhe, aku hanya diam saja, hahhhh,
sambil kupejam mata ini, tapi nggak tau dibawah sana kok ada yang ingin
menerobos masuk, seketika ku buka mata dan ternyata pak dhe menekan
panisnya, astaga....!!! pak dhe... emmmffff kok masih tegang, pak dhe
hanya diam saja sambil sedikit menyunggingkan senyum menatapku, dan
bles...bless... ahhh masuk semua penis gede itu, habis kurang puas sih
nggie.. sahut pak dhe, tangannya meraba payudaraku, oohh nikmatnya,
sudah lemas masih di entot ma pak dhe, eeeehhhhmmmm... pak dhe pun
melakukan penetrasi ini dengan lembut, hhhmmmm aku terniang-niang
menggelengkan kepala kiri dan kanan.. ahh pak dhe kuat bangeeet...
seruku, dan mendengar ucapan itu, sontak pak dhe lebih mengeraskan
penetrasinya ke memekku, ahhhh pak dhe ku genggam lengannya sambilku
merem-melek menahan hantamannya..selang beberapa menit aku diangkatnya,
dia memegang pantatku sambil berdiri tegak, akupu memeluk tebuhnya guna
berpegangan, hentakannya sangat terasa dan uh-uh-uh hanya itu yang bisa
keluar dari mulutku dan ke peluk semakin erat ketika rasa orgasme mau
melandaku, pak dhe stop-stop... lalu dia merebahkanku lagi, kini dia
diatasku, menindihku, benar-benar sulit bernafas.. hingga pak
dhheeeee..... pak dhe ternyata malah semakin menggila memajumundurkan
penisnya.. aaaaaaaahhhhh aku kelua a a ar r rr... sambil di genjot
terus, aku tak bisa merasakan dan memikirkan apapun kecuali ledakan
kenikmatanku... dia menggenjotku dan tiba-tiba dia lepaskan dan
mengeluarkan penisnya. membiarkan ku terlentang diranjang, ahh... ahhh..
aku terkelinjang hebat bergarak, bergetar-getar tubuhku, dengan cairan
orgasmeku yang mengalir pelan serasa tiada henti.. pakdhe menyaksikanku
dengan berkacak pinggang, dan sialan, penisnya masih tegang, Nggie, pak
dhe puas liat kamu bergetar orgasme kayak gini, serunya. aku hanya bisa
menggigil akibat orgasme tadi.. ternyata dia benar-benar tega denganku,
belum selesai aku bergetar diranjang itu, dia membalikan tubuhku dan
memasukan dari belakan, bless.. hanya mengaga yang aku bisa, oh dalam
banget rasanya di aduk dari belakang.. dia mempompa langsung dengan
kekuatan penuh, aaaaaahaahhhhhh.... kringatku mulai bercucuran, diapun
tambah semangat, aaaaaaahhhh pak dee... sudah-sudah... mmmmmhhhh,
memekku dihajar terus, ah dia berbaring miring, sementara aku juga, aku
membelakanginya, penis masih menancap di memeku, ahahaha kini dia
menarik aku supaya aku mendudukinya, dia melakukan penetrasi dari bawah,
ahhh, aku membantu mengocok penisnya dngan memeku dengan harapan supaya
pak dhe cepat ejakulasi, emmmmmmhhhhhhhh... benar juga, penisnya mulai
berkedut-kedut dan crooottt... menyemburkan spermanya, hhhhhmmmm
langsung aku ditarik dan direbahkan disandingnya, lalu aku dipeluknya,
akupun bergetar menggelinjang dan dalam pelukannya aku merasa lemas dan
ngantuk, akupun tertidur, sementara pak dhe memelukku sambil memainkan
payudaraku..
Jam 03.30, kami beranjak pulang ke rumah bu dhe... dan hal itu pun tidak berhenti disitu saja....
0 comments:
Post a Comment